Kenapa Pada Jam Dinding Hanya Ada 12 jam ?
Mengapa Pada Jam Dinding Hanya Ada 12 jam ?
Mengapa Pada Jam Dinding Hanya Ada 12 jam ? |
Jam dinding adalah salah satu perangkat yang sangat umum dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memberikan informasi penting tentang waktu dan membantu kita mengatur kegiatan sehari-hari. Jika kita melihat jam dinding tradisional, kita akan melihat bahwa mereka hanya memiliki 12 angka, mulai dari 1 hingga 12. Mengapa begitu? Mengapa tidak menggunakan angka lain atau bahkan menggunakan angka romawi?
Sebenarnya, penempatan 12 angka pada jam dinding berasal dari sejarah panjang perkembangan cara kita mengukur waktu. Ini berkaitan dengan penggunaan jam matahari dan pembagian waktu dalam satu hari.
Sejak zaman kuno, manusia telah menyadari adanya pola perubahan alami dalam langit seiring berjalannya waktu. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah pergerakan matahari dari timur ke barat. Awalnya, manusia menggunakan bayangan yang dihasilkan oleh matahari untuk memperkirakan waktu. Mereka akan memasang tongkat atau menara jam ke tanah dan mengamati perubahan bayangan yang dihasilkan matahari sepanjang hari.
Baca juga : Kenapa Jam Dinding Bisa Jatuh ?
Dalam perkembangannya, manusia menyadari bahwa waktu antara matahari terbit dan tenggelam tidaklah konstan sepanjang tahun. Perbedaan ini disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi dalam hubungannya dengan orbitnya mengelilingi matahari. Untuk mengatasi ini, konsep jam surya telah digunakan. Jam surya dibuat dengan membagi waktu antara matahari terbit dan tenggelam menjadi 12 bagian yang sama, sehingga setiap bagian mewakili satu jam.
Namun, ada masalah dengan jam surya. Waktu antara matahari terbit dan tenggelam berubah setiap hari, yang berarti panjang jam juga berubah-ubah sepanjang tahun. Oleh karena itu, jam surya tidak praktis dalam penggunaan sehari-hari.
Untuk mengatasi masalah ini, orang-orang mulai menggunakan jam air dan jam pasir yang lebih konsisten. Namun, perangkat ini memiliki batasan dalam mengukur waktu secara akurat dan praktis.
Kemudian, pada abad ke-14, munculah jam mekanis yang digerakkan oleh pegas atau berat. Jam ini menggunakan roda gigi untuk mengatur gerakan jarum, dan jumlah gigi yang digunakan pada jam tersebut adalah 12. Pemilihan angka 12 ini kemungkinan besar didasarkan pada jam surya sebelumnya yang membagi waktu menjadi 12 bagian.
Baca juga : Posisi Ideal Jam Dinding
Dari jam mekanis ini, tradisi menggunakan 12 angka pada jam dinding terus berlanjut hingga saat ini. Ini menjadi standar yang diterima secara luas dalam desain jam dinding dan memiliki keuntungan praktis. Dengan hanya memiliki 12 angka, ruang yang diperlukan untuk menandai angka pada jam menjadi lebih sedikit, yang membuatnya lebih mudah dibaca.
Komentar
Posting Komentar